Senin, 24 September 2012

ikhlas itu surga



Assalamualaikumw’arahmatullahi wabarakattuh
bismillahirrahmanirrahim^^

Terlalu lama saya melupakan gubuk reot kesayangan saya ini, seakan gubuk reot ini tanpa penghuni, yang lama di tinggal pemiliknya. Maafkan saya gubuk reot, bukan niat saya mengangurin kamu, tapi kerjaan yang menumpuk tidak bisa membgi waktu saya bersama mu.

Hari ini saya pengen membagi kejadian yang membuat bunda saya kecewa tetapi beliau berusaha iklas untuk menerimanya. Begini ceritanya, baca dengan seksama yaaaaa,,,,,, ^___@

Matahari telah condong ke timur, petanda petang menjelang. Tepat pukul 03.30 sore bunda telah pulang dari sawahnya. Telah di rumah bunda langsung mengejar sepiring nasi yang telah tersedia, bunda sangat lapar, karena dari pagi beliau belum sempat makan. Aku yabng dari tadi menunggu bunda juga ikut makan soalnya saya belom maka siang sama halnya dengan bunda.

Belum sempat bunda ngabisin makannya, udah datang aja tamu tak di undang.  Saya yang sedang makan cuek aja, sebab perut ini nggak mao lagi kompromi dengan apa yang terjadi. Ternyata yang datang itu dari kesehatan daerah, beliau mao menjual obat anti DBD. Awalnya bunda welcome sekali, tetapi pas di bilang itung-itungnya bunda langsung kanget, soalnya harganya mahal sekali.

Kira-kira setegah jam berlalu ibu amie (adek bunda) datang, dia kanget ngelihat orang itu datang ke rumah. Kedatangan ibu untuk ambil lauk yang dibuat nenek untuk mereka. Dengan sedikit basa basi, ibu langsung mengajak bunda ke kamarnya, ternyata di dalam kamar ibu bilang ke bunda.” Bun, itu pemipu, g ada di suruh, apalagi disini nggak ada nyamuk DBD”. Kita kanget, saya pun langung syok mendengarkannya.

300 ribu duit bunda raib sama mereka, tanpa ada babibu bunda langsung cool / dingin sama mereka. Sampai mereka berpamitan , bunda tetap dingin dan cuek sama mereka. Dasar TUTI, kata saya mendongkol di dalam hati. Bunda pun sangat bersedih, dengan kejadian tersebut, tetapi bunda belajar untuk iklas.

Ternyata tuhan mengantinya dengan hasil yang amat mengejutkan. Hari sabtu dagangan bunda laris manis. Seakan mao lebaran, dubel super penghasilan bunda. Sampai rumah bunda kasih tau saya dengan penghasilannya, dan saya bilang “ini hasil ikhlas kita kenak tipu bun!”, iya kata bunda. Saya tersenyum lebar pada bunda sambil merangkulnya penuh hangat, begitu juga dengan bunda.

Kesimpulan : belajarlah untuk iklas, dan kelak Allah SWT akan mengantinya berpuluh kali lipat ^^

Sekian story yang amat saya pahami dan membuat hati makin tertunduk padaNya.

Wassalamualaikumwarahmatullahi wabarakattuh ___



4 komentar:

Niken Kusumowardhani mengatakan...

Lupakan keburukan orang kepada kita dan lupakan kebaikan kita kepada orang lain... :)

Unknown mengatakan...

bener bgt bund....
agar hati ini bersih dari perbuatan dengki........
^^

Septi Ika mengatakan...

hm...semoga bisa belajar jadi orang yang ikhlas :)

Unknown mengatakan...

ya harus belajar atuch......

Posting Komentar

sahabat fie