Assalamualaikumw’arahmatullahi wabarakattuh
bismillahirrahmanirrahim^^
bismillahirrahmanirrahim^^
Terlalu lama saya melupakan gubuk reot kesayangan saya ini,
seakan gubuk reot ini tanpa penghuni, yang lama di tinggal pemiliknya. Maafkan
saya gubuk reot, bukan niat saya mengangurin kamu, tapi kerjaan yang menumpuk
tidak bisa membgi waktu saya bersama mu.
Hari ini saya pengen membagi kejadian yang membuat bunda
saya kecewa tetapi beliau berusaha iklas untuk menerimanya. Begini ceritanya,
baca dengan seksama yaaaaa,,,,,, ^___@
Matahari telah condong ke timur, petanda petang menjelang. Tepat
pukul 03.30 sore bunda telah pulang dari sawahnya. Telah di rumah bunda
langsung mengejar sepiring nasi yang telah tersedia, bunda sangat lapar, karena
dari pagi beliau belum sempat makan. Aku yabng dari tadi menunggu bunda juga
ikut makan soalnya saya belom maka siang sama halnya dengan bunda.
Belum sempat bunda ngabisin makannya, udah datang aja tamu
tak di undang. Saya yang sedang makan
cuek aja, sebab perut ini nggak mao lagi kompromi dengan apa yang terjadi. Ternyata
yang datang itu dari kesehatan daerah, beliau mao menjual obat anti DBD. Awalnya
bunda welcome sekali, tetapi pas di bilang itung-itungnya bunda langsung
kanget, soalnya harganya mahal sekali.
Kira-kira setegah jam berlalu ibu amie (adek bunda) datang,
dia kanget ngelihat orang itu datang ke rumah. Kedatangan ibu untuk ambil lauk
yang dibuat nenek untuk mereka. Dengan sedikit basa basi, ibu langsung mengajak
bunda ke kamarnya, ternyata di dalam kamar ibu bilang ke bunda.” Bun, itu
pemipu, g ada di suruh, apalagi disini nggak ada nyamuk DBD”. Kita kanget, saya
pun langung syok mendengarkannya.
300 ribu duit bunda raib sama mereka, tanpa ada babibu bunda
langsung cool / dingin sama mereka. Sampai mereka berpamitan , bunda tetap
dingin dan cuek sama mereka. Dasar TUTI, kata saya mendongkol di dalam hati. Bunda
pun sangat bersedih, dengan kejadian tersebut, tetapi bunda belajar untuk
iklas.
Ternyata tuhan mengantinya dengan hasil yang amat
mengejutkan. Hari sabtu dagangan bunda laris manis. Seakan mao lebaran, dubel
super penghasilan bunda. Sampai rumah bunda kasih tau saya dengan
penghasilannya, dan saya bilang “ini hasil ikhlas kita kenak tipu bun!”, iya
kata bunda. Saya tersenyum lebar pada bunda sambil merangkulnya penuh hangat,
begitu juga dengan bunda.
Kesimpulan :
belajarlah untuk iklas, dan kelak Allah SWT akan mengantinya berpuluh kali
lipat ^^
Sekian story yang amat saya pahami dan membuat hati makin
tertunduk padaNya.
Wassalamualaikumwarahmatullahi wabarakattuh ___
4 komentar:
Lupakan keburukan orang kepada kita dan lupakan kebaikan kita kepada orang lain... :)
bener bgt bund....
agar hati ini bersih dari perbuatan dengki........
^^
hm...semoga bisa belajar jadi orang yang ikhlas :)
ya harus belajar atuch......
Posting Komentar